Sistem bilangan
Hindu-Arab dinamakan HINDUS, yang merupakan singkatan dari nama yang
menemukannya dan negara Arab yang menstransmisikan ke Eropa Barat. Contohnya
adalah simbol bilangan pertama kita sekarang yang ditemukan pada batu di India
sekitas tahun 250 SM oleh raja Asoka. Selain itu, di India juga ditemukan
potongan catatan sekitar 100 SM pada dinding sebuah goa. Contoh-contoh inni
merupakan bilangan awal yang tidak menggunakan nol dan tidak mempunyai notasi
yang bersusun. Namun, nilai posisi, juga termasuk nol, sudah dikemukan di
Negara India sebelum 800 M.
Kemudian seorang
ahli matematika Persia AL-KHOWARIZMI menuliskan sistem
bilangan Hindu-Arab secara sempurna dalam sebuah buku di tahun 825 M. Isi buku
tersebut adalah mengenai bagaimana dan kapan simbol bilangan pertama masuk ke
Eropa, namun tidak dikatakan dengan jelas. Tapi kemungkinan besar, simbol
bilangan ini dibawa oleh pedagang dan pelancong dari pantai MEDITERANIA.
Hal ini ditemukan pada mamskrip Spanyol pada abad ke-10 dan mungkin sudah
diperkenalkan ke Spanyool oleh orang-orang Arab yang menyerbu ke Penisula
pada tahun 711 M, dan mereka menetap beberapa ratus tahun di sana.
Sistem bilangang
yang sempurna dan lebih luas dikembangkan pada abad ke-12 dalam terjemahan
bahasa latin oleh AL-Khowarizmi dan kemudian diterjemahkan kembali oleh
orang-orang Eropa.
Sekitar tahun 500
SM, bangsa Hindu sudah menggunakan sistem posisi dalam menggunakan lambang
bilangan dan mereka sudah mengenal bilangan nol. Lambang bilangan ini disebut
lambang bilangan Gualior yang kemudian dikenal sebagai lambang bilangan Hindu.
Lambang bilangan
Hindu memiliki beberapa keunggulan, yaitu lambang bilangan Hindu tidak
dituliskan dalam sistem pengelompokan. Lambang bilangan yang bernilai besar
dapat dituliskan dalam bentuk lambang yang juga sederhana. Dengan adanya sistem
letak bilangan, para pemakai bilangan tidak perlu mengingat terlalu banyak
bentuk bilangan, karena bentuk yang sama akan digunakan kembali pada bentuk
lambang bilangan yang lain. Selain itu, lambang bilangan nol memberikan
ketepatan penulisan berdasarkan letak bilangan sehingga kosongnya suatu letak
masih dapat dinyatakan dalam lambang bilangan nol.
scr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar